Advertisement

Menyongsong Kepemimpinan Baru di Kota Tanjungbalai 2025-2030

TANJUNGBALAI (sumtimpos.com) – Dengan berakhirnya periode kepemimpinan saat ini, masyarakat Kota Tanjungbalai diimbau untuk meninggalkan permasalahan yang telah berlalu dan fokus pada masa depan. Walaupun masih terdapat sejumlah persoalan, termasuk masalah hukum yang melibatkan pemangku jabatan sebelumnya, biarlah hukum yang menyelesaikannya.

“Sekarang, dengan hadirnya kepemimpinan baru Kota Tanjungbalai periode 2025-2030 di bawah pimpinan Bang Mahyaruddin Salim, kita, khususnya generasi muda, harus bersatu mendukung pemerintah dalam mensukseskan pembangunan kota ini,” ujar Edi Hasibuan,  tokoh pemuda, Pembina VICTIM 61 dan juga Ketua Umum Teras Kawula Muda Indonesia (TERKAM Indonesia).

Namun, dia juga menegaskan bahwa kelompok seperti VICTIM dan TERKAM siap menjadi kritikus atau oposisi jika kebijakan pemerintahan baru tidak lagi berpihak pada rakyat.

Fokus pada Pengembangan Ekonomi Lokal

Edi menjelaskan, VICTIM, yang awalnya merupakan tempat berhimpunnya mantan kepala lingkungan dari enam kecamatan di Tanjungbalai, memiliki sejumlah usulan prioritas untuk pemerintah baru. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga:  Wali Kota Tanjungbalai H Waris Tholib Tak Hadiri Acara Resmi Pasca Kekalahan Pilkada 2024

“Pasar-pasar tradisional seperti Pasar Arkako, Sirantau, dan Selat Lancang harus dibuka kembali. Selain sebagai pusat ekonomi rakyat kecil, pasar tradisional juga bisa menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda untuk berkreasi dalam usaha kerajinan rumah tangga,” kata Edi.

Infrastruktur dan Normalisasi Sungai

Selain pengembangan ekonomi, perhatian serius juga diperlukan untuk peningkatan infrastruktur. Edi berharap agar jalan lingkar utara dari Teluk Nibung menuju Terminal Batu Tujuh segera dibuka. Ia juga menyoroti perlunya normalisasi Sungai Asahan akibat pendangkalan yang menghambat akses kapal menuju Pelabuhan Internasional Teluk Nibung.

“Pelabuhan ini adalah pintu utama perdagangan domestik dan internasional serta sentra ekonomi Kota Tanjungbalai. Normalisasi harus dilakukan agar kapal-kapal penumpang dan kargo dapat berlabuh dengan lancar,” tegasnya.

Wacana Provinsi Sumatera Timur

Edi juga menyinggung wacana pembentukan Provinsi Sumatera Timur yang menjadikan Tanjungbalai sebagai calon ibu kota. Ia melihat hal ini sebagai sebuah kebanggaan sekaligus tantangan.

“Ini adalah marwah bagi warga Tanjungbalai. Namun, kota ini harus dibenahi sejak sekarang agar dapat bersaing dengan kota lain di pantai timur Sumatera Utara, seperti Kisaran dan Rantau Prapat,” ungkapnya.

Baca Juga:  Edi Hasibuan: Saatnya Warga Bersatu Menyongsong Tanjungbalai yang Lebih Maju di Bawah Pemimpin Baru

Dengan semangat tersebut, Edi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan Tanjungbalai sebagai kota yang maju dan modern.(edi/has)